Khamis, Ogos 26, 2010
Minum Air Sebelum Makan Boleh Turunkan Berat Badan?
INILAH.COM, Jakarta - Tutup buku diet dan buang pil Anda. Kini ada cara baru menurunkan berat badan dengan meneguk beberapa gelas air sebelum Anda makan.
Sebuah studi baru menemukan fakta bahwa orang dewasa setengah baya dan lebih tua yang minum dua cangkir air sebelum mengonsumsi makanan dengan sedikit kalori, akan kehilangan berat badan lebih dibandingkan kelompok yang tidak meminum air.
Peneliti membagi dua kelompok obesitas laki-laki dan wanita usia 55-75: satu kelompok diminta mengikuti diet, rendah lemak rendah kalori, sedangkan kelompok lain diminta mengikuti diet yang sama dan meminum dua cangkir air sebelum sarapan, makan siang dan makan malam.
Setelah 12 minggu, orang-orang yang minum air sebelum makan telah kehilangan 15,5 pon, dibandingkan dengan 11 pon untuk orang yang tidak meminum air. Perbedaan penurunan berat badan kedua kelompok ini hampir 30%.
Para peneliti mendapatkan ide untuk program penurunan berat badan dari penelitian mereka sebelumnya. Mereka menemukan bahwa ketika orang dewasa setengah baya dan lebih tua minum air sebelum makan, makanan mereka lebih sedikit kalori antara 75 dan 90 kalori.
Meski mereka tidak yakin tentang itu, namun peminum air akan memberikan kompensasi dengan memakan lebih banyak sepanjang sisa hari itu, kata peneliti senior Brenda Davy, profesor di Departemen Nutrisi, Makanan dan Olahraga di Virginia Tech. Tapi setelah 12 minggu diet, itu tidak terjadi.
"Minum air merupakan strategi yang cukup sederhana yang dapat membantu orang yang mencoba menurunkan berat badan," kata Davy. "Kami tidak mengatakan, 'Minumlah air lebih banyak dan lemak tubuh akan mencair pergi'. Tapi untuk orang-orang yang mencoba menurunkan berat badan dan mencoba mengikuti diet rendah kalori, mereka bisa mencobanya."
Hasil penelitian ini akan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Chemical Society di Boston, pekan depan.
"Salah satu masalah yang paling menjengkelkan dengan diet adalah bagaimana sulitnya menjaga berat badan jangka panjang," kata Davy. Setelah 12 minggu lebih, Davy dan rekan-rekannya terus mengikuti para peserta.
Setelah satu tahun, data awal menunjukkan bahwa mereka yang terus minum air sebelum makan tidak hanya menjaga berat badan, tapi terus kehilangan berat badan rata-rata 1,5 pon.
"Namun kelompok menenggak air sebelum makan datang dengan satu peringatan: metode ini hanya bisa bekerja jika Anda sudah berusia setengah baya atau lebih tua," kata Davy.
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa pada kelompok meminum air sebelum makan yang berusia 18-35, tidak menyebabkan mereka mengonsumsi lebih sedikit kalori saat makan, kata Davy.
Pada orang tua, diperlukan waktu lebih lama untuk mengosongkan perut. Ini memungkinkan air membantu mereka merasa lebih kenyang dan kurang lapar. "Sedangkan pada orang muda, air akan segera meninggalkan perut," kata Davy.
Barry Popkin, direktur Pusat Penelitian Gizi Obesitas, di University of North Carolina menyebutkan temuan ini 'menjanjikan'. Penelitiannya menunjukkan orang-orang yang minum banyak air yang sedikit manis, makan lebih banyak buah dan sayuran, keseluruhan mengkonsumsi lebih sedikit kalori sepanjang hari.
"Satu pelakunya dalam epidemi obesitas adalah bahwa Amerika mengkonsumsi sekitar 300 kalori lebih sehari dalam minuman manis daripada yang mereka lakukan 30 tahun lalu," tambah Popkin. Itu termasuk soda, minuman dan jus buah dengan tambahan gula, minuman olahraga dan teh manis.
"Jika Anda minum lebih banyak air tepat sebelum makan, ada potensi Anda mungkin mengurangi asupan makanan Anda," kata Popkin. "Kita khawatir dengan upaya mendorong orang minum air untuk mengganti semua kalori dari minuman yang kita minum."
"Tantangan lain ke dalam kelompok meninum air sebelum makan adalah strategi penurunan berat badan membuat orang mau melakukannya," kata Carla Wolper, asisten profesor di Pusat Gangguan Makan di Columbia University dan anggota peneliti di New York Obesity Research Center di St Luke's Hospital di New York City.
Hal yang sama berlaku untuk minum lebih banyak air. Bahkan perubahan yang tampaknya kecil memerlukan komitmen. "Mengubah pola tingkah laku rumit, dan membutuhkan waktu dan energi," kata Wolper.
"Ahli diet sering menyarankan minuman non-kalori seperti soda dengan lemon, diet soda atau teh untuk membantu menahan keinginan mengemil setelah makan malam," kata Wolper.
inilah.com
Tiada ulasan:
Catat Ulasan
Sendiri mau ingat...